Ironisnya, ketika Adelia mengadukan hal tersebut kepada gurunya, ia malah dimarahi karena bergaul dengan anak laki-laki.
"Adelia sering ditendang, ditempeleng, dan didorong. Namun, ketika dia melapor, guru malah menyalahkannya," jelas Madona.
Versi Berbeda dari Guru
Menurut pihak keluarga, awalnya mereka diberitahu bahwa kejadian ini terjadi secara tidak sengaja.
Guru mengklaim bahwa api menyambar Adelia karena botol berisi minyak tanah di dekat tumpukan sampah meledak.
Namun, kesaksian Adelia di RSUD Lubuk Basung berbeda.
Ia mengaku disiram pertalite oleh temannya saat membakar sampah di belakang sekolah."Temannya menyiram, lalu api menyambar. Saat saya tanya, 'Ada guru di sana?' Dia menjawab, 'Tidak'," kata Madona.
Tuntutan Keadilan dari Pihak Keluarga
Pihak keluarga merasa ada ketidakadilan dan kelalaian dari pihak sekolah dalam mengawasi siswa.
Mereka menuntut tanggung jawab dan keadilan bagi Adelia yang menjadi korban perundungan dan kelalaian.
"Kejadian ini terjadi di jam sekolah dan di lingkungan sekolah, seharusnya ada pengawasan lebih ketat," tegas Madona.
Editor : FiyumeSumber : kumparan.com