KONGKRIT.COM - Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) telah menjadi topik hangat di media sosial setelah seorang wanita mengaku mengalami keterlambatan haid hingga 10 bulan dan didiagnosis menderita PCOS dalam sebuah video yang ia bagikan.
Apa Itu PCOS?
Menurut laporan dari portal unair.ac.id, Dr. Sri Ratna Dwiningsih, seorang Dosen Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), memberikan penjelasan mengenai definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan PCOS.
Dr. Sri menjelaskan bahwa PCOS adalah kelainan endokrin yang sering terjadi pada wanita usia reproduksi, dengan prevalensi diperkirakan mencapai 4 hingga 12 persen.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa PCOS dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa kondisi seperti kanker endometrium, diabetes melitus, dislipidemia, dan penyakit kardiovaskular.
Gejala PCOS
Dr. Sri menjelaskan bahwa diagnosa PCOS sendiri didasarkan pada beberapa kriteria, seperti kriteria Rotterdam untuk wanita dewasa dan kriteria AES 2006 untuk remaja.
Secara umum, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan adanya PCOS, seperti gangguan menstruasi dan kesuburan, serta peningkatan hormon androgen.Tingginya hormon ini dapat dikenali dari timbulnya hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan), pertumbuhan kumis atau jenggot, dan peningkatan jumlah sel telur kecil di tepi indung telur yang tampak seperti kalung mutiara melalui pemeriksaan ultrasonografi transvaginal.
Penyebab PCOS
Meskipun penyebab pasti PCOS belum diketahui dengan pasti, Dr. Sri menyatakan bahwa beberapa faktor seperti genetik dan lingkungan diduga berperan.
Faktor risiko termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, riwayat keluarga dengan PCOS, dan paparan intrauterin di dalam rahim.
Bahan kimia seperti bisphenol A, dioxins, dan triclosan yang terdapat di lingkungan juga diduga dapat mempengaruhi sistem endokrin dan meningkatkan risiko PCOS.
Editor : FiyumeSumber : unair.ac.id