Kota Solok juga menerima Penghargaan Penurunan Kemiskinan Ekstrim 0% bersama Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto, dan Kota Pariaman.
Selain itu, penghargaan Pengarusutamaan Gender juga berhasil dibawa ke Kota Solok.
Usai membuka kegiatan secara langsung, Mahyeldi mengatakan bahwa pertemuan ini sangat strategis mengingat dokumen perencanaan daerah itu saling terkait dan beririsan.
"RPJPD pertemuan langka dan strategis karena sekali 20 tahun. Kehadiran kita ini akan dilakukan lagi nanti 20 tahun ke depan," ujar Mahyeldi.
Visi Sumatera Barat 2045 yakni Sumatera Barat Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Agama dan Budaya.
Untuk mewujudkan itu, lanjut Gubernur, butuh dukungan dari semua pihak, seluruh elemen pembangunan seperti dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu, semua elemen harus mengetahui secara detail agar bersama dapat diwujudkan."Harus ada upaya luar biasa, inovatif, baru, dan cerdas yang dapat memberikan lompatan besar. Mari kita bersama berkomitmen untuk mewujudkan mimpi besar Sumatera Barat 2045. Berbagai hal dapat kita lakukan, yang penting adanya rasa peduli serta tanggung jawab kita bersama dalam mewujudkan itu," ajak Mahyeldi.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Rembuk Stunting oleh seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Barat.
Turut hadir Forkopimda Provinsi Sumatera Barat, Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Sumbar, Kepala Daerah se-Sumatera Barat, DPRD Sumbar, Perguruan Tinggi, lembaga profesi, provinsi berbatasan, tenaga ahli penyusunan RPJPD Sumbar 2025-2045, serta tim penilai independen Penghargaan Pembangunan Daerah.
Editor : Herawati Elnur