KONGKRIT.COM -Pernahkah Sobat membayangkan menyantap hidangan lezat terbuat dari kepompong?
Di Gunungkidul, Yogyakarta, tradisi kuliner ekstrem menyantap ungkrung, atau kepompong ulat jati, masih lestari.
Bagi para penjelajah rasa, mencicipi ungkrung bisa menjadi petualangan kuliner tak terlupakan.
Menjelajahi Keunikan Rasa Ungkrung
Ungkrung biasanya muncul menjelang musim hujan, saat ulat jati bertransformasi menjadi kepompong.
Ditemukan di hutan atau dekat pemukiman, ungkrung diolah dengan cara digoreng, menghasilkan tekstur renyah dan rasa gurih yang unik.
Bagi Sobat pecinta seafood, rasa ungkrung digambarkan mirip telur ikan tongkol goreng, menghadirkan sensasi gurih dan sedikit manis yang menggoda selera.
Berburu Ungkrung di Alam Bebas
Bagi yang ingin merasakan sensasi berburu ungkrung, pagi hari adalah waktu terbaik.
Ulat-ulat yang siap bermetamorfosis akan turun dari pohon, mencari tempat di tanah untuk menjadi kepompong.
Di bawah pohon jati atau trembesi, Sobat bisa menemukan ungkrung yang siap diolah menjadi hidangan istimewa.Lebih dari Sekedar Kuliner, Sebuah Tradisi
Menyantap ungkrung bukan hanya tentang rasa, tapi juga tradisi dan budaya masyarakat Gunungkidul.
Kuliner ekstrem ini menjadi bukti kekayaan kuliner lokal dan kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Tantangan Mencicipi Kuliner Ekstrem
Bagi sebagian orang, menyantap ungkrung mungkin membutuhkan keberanian ekstra.
Bentuknya yang unik dan teksturnya yang renyah bisa menjadi hal yang asing.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber