KONGKRIT.COM - Mahyeldi, Gubernur Sumatera Barat, mendorong nelayan untuk memanfaatkan Gerai Terpadu Perizinan Kapal Perikanan yang memudahkan administrasi.
Program inisiatif Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar membantu nelayan dalam mendapatkan izin kapal, mendukung pertumbuhan ekonomi nelayan, dan menegakkan kepatuhan terhadap peraturan.
Mahyeldi menegaskan bahwa konsep penyediaan gerai terpadu menggunakan sistem jemput bola, sehingga lokasinya berada di pelabuhan padat nelayan, bukan di pusat kota. Hal ini bertujuan untuk memudahkan nelayan.
Reti Wafda, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, menyebut Gerai Terpadu telah sukses membantu izin sekitar 100 kapal perikanan, dan akan diperluas ke berbagai pelabuhan di Sumbar pada tahun 2024.
Sejumlah lokasi yang direncanakan untuk program tersebut mencakup Pelabuhan Air Haji, Surantih, dan Carocok Tarusan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Selain itu, di Kabupaten Pasaman Barat akan dibuka di Pelabuhan Sasak dan Air Bangis. Rencananya, gerai terpadu juga akan hadir di Kota Padang, Kota Pariaman, dan Kabupaten Padang Pariaman.Ia juga menyatakan bahwa program ini telah berhasil membantu proses perizinan dan memberikan panduan kepada nelayan.
Saat ini, dari 3.231 kapal terdaftar, 491 unit sudah memiliki izin, sementara 2.740 unit masih dalam proses pengurusan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran nelayan untuk secara aktif mengurus dan melengkapi perizinan kapal mereka.
Editor : Herawati Elnur