Puluhan Peternak Ayam Petelur Keluhkan Harga Jagung, Ini Solusi Disnakkeswan Tulungagung

×

Puluhan Peternak Ayam Petelur Keluhkan Harga Jagung, Ini Solusi Disnakkeswan Tulungagung

Bagikan berita
Puluhan pengusaha ternak ayam petelur saat di kantor Disnakkeswan Tulungagung. (Insert : Kabid Prasarana Usaha Peternakan dan Koordinator Pinsar Tulungagung)
Puluhan pengusaha ternak ayam petelur saat di kantor Disnakkeswan Tulungagung. (Insert : Kabid Prasarana Usaha Peternakan dan Koordinator Pinsar Tulungagung)

"Jagung impor ini merupakan program cadangan jagung pemerintah, jadi harganya memang dipatok dengan harga pokok penjualan 5 ribu, dengan tujuan untuk menstabilkan harga," tandasnya.

Sementara itu, Imam Syafi'i selaku koordinator Pinsar di Tulungagung mengatakan, pihaknya sangat menghargai dan menghormati atas apa yang dilakukan Disnakkeswan Tulungagung yang telah memberikan fasilitas yang cukup memuaskan bagi peternak ayam petelur yang diwakilinya.

"Yang jelas kami sangat berterima kasih kepada Disnakkeswan Tulungagung yang dalam pertemuan tadi telah memberikan solusi bagi kami untuk mendapatkan jagung sebagai pakan ternak kami," tuturnya.

Menurutnya, kelangkaan jagung lokal terjadi sejak tahun 2023 lalu karena banyak petani yang gagal panen, sehingga stok jagung terbatas dan harganya juga cukup tinggi.

"Karena teman-teman peternak yang ada di Tulungagung masih banyak yang belum tercover, kita berusaha minta bantuan untuk dicarikan, otomatis kita minta tolong ke Dinas untuk dicarikan solusinya," imbuhnya.

Dijelaskannya, untuk saat ini jumlah peternak petelur yang tergabung dalam Pinsar di Kabupaten Tulungagung setelah diverifikasi ada sebanyak 46 dan belum tercover semua.

"Untuk kepengurusan secara resmi Pinsar di Tulungagung memang belum terbentuk, jadi kemarin itu memang mengusulkan agar teman-teman bisa tercover dengan adanya bantuan dari pemerintah untuk menstabilkan harga, karena harga jagung lokal yang begitu tinggi," sambungnya.

Imam juga mengaku untuk harga telur saat ini tidak sesuai dengan HPP pemerintah.

"Jika pada saat kemarin harga jagung lokal 6 ribu, harga telur 26 ribu, dan sekarang harga jagung 10 ribu, seharusnya harga telur di atas 30 ribu, dan per hari ini harga telur kisaran 22.500 sampai 23.000, apalagi ditambah harga sentrat yang juga terus naik, jika dihitung - hitung kami masih min jika memakai jagung lokal untuk pakan ternak kami," pungkasnya.

Editor : HN. Arya Rajo Sampono
Bagikan

Berita Terkait
Terkini