KONGKRIT.COM - Bunga edelweis, yang sering dianggap sebagai simbol keabadian, memiliki peran penting dalam ekosistem dan budaya di Indonesia.
Namun, munculnya praktik penjualan edelweis di Bromo telah menimbulkan kontroversi.
Artikel ini akan membahas fenomena tersebut, mengungkapkan bagaimana budidaya edelweis berkembang di kawasan Bromo dan upaya konservasi yang dilakukan.
Pertumbuhan Budidaya Edelweis di Bromo
Pada awalnya, publik mungkin merasa heran melihat bunga edelweis dijual di Bromo, mengingat status perlindungannya.
Dilansir dari liputan6.com melalui unggahan TikTok dari Smartway Indonesia Tours, penjual bunga edelweis memberikan penjelasan.
Menurutnya, bunga edelweis yang dijual di Bromo telah dibudidayakan oleh sekitar 41 orang di Puncak B29, Lumajang.Variasi dan Harga
Dalam video tersebut, penjual menjelaskan bahwa harga buket bunga edelweis bervariasi mulai dari Rp25 ribu hingga Rp35 ribu.
Tidak hanya itu, ada juga variasi buket yang dirangkai dengan "bunga gunung lainnya."
Video ini viral di media sosial dan menarik perhatian banyak warganet, beberapa di antaranya baru mengetahui bahwa edelweis dapat dibudidayakan di kawasan Bromo.
Perkembangan Budidaya Edelweis
Upaya budidaya edelweis di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah dimulai sejak tahun 2006.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber