KONGKRIT.COM - Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang, mengungkapkan tren penurunan prevalensi stunting di daerah tersebut telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, angka stunting turun dari 28,3% pada 2021 menjadi 25% pada 2022, dan melanjutkan penurunan tajam menjadi 19,4% pada 2023, melebihi rata-rata provinsi dan nasional.
"Alhamdulillah, saya bangga atas pencapaian ini. Terima kasih kepada Satgas Stunting Padang Pariaman dan seluruh tim konvergensi stunting yang telah bekerja keras sehingga angka ini bisa kita raih," ungkap Rahmang dalam sebuah rapat DPRD pada Kamis, 25 April 2024.
Rahmang juga menegaskan bahwa penurunan angka stunting ini merupakan hasil komitmen kuat dari kepemimpinan setempat dan kerja keras semua pihak, bukan hanya dari pemerintah pusat.
"Kita buktikan hari ini bahwa penurunan angka stunting di Padang Pariaman tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga saja, tetapi membutuhkan keterlibatan semua pihak, dan tim konvergensi stunting yang luar biasa," tambahnya.
Elfi Delita, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DPPKB Padang Pariaman, menyatakan bahwa kerjasama dan dukungan antar OPD serta satgas stunting telah membawa Padang Pariaman masuk dalam Top 4 penurunan angka stunting di Sumatera Barat."Alhamdulillah, berkat kerjasama dan dukungan antar OPD terlebih dengan satgas stunting Padang Pariaman kita masuk dalam Top 4 Penurunan Angka Stunting di Sumbar," kata Elfi.
Menurutnya, hanya lima Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang konsisten mengalami tren penurunan stunting dari tahun 2021 hingga 2023, termasuk Padang Pariaman, Kota Pariaman, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Sijunjung.
Editor : Herawati Elnur