"Kita semua tahu betapa kaya alam Kabupaten Solok ini. Dengan potensi lima danaunya, serta iklim yang beragam mulai dari dingin hingga panas, semua ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan," ujarnya.
"Kami berupaya dengan tindakan nyata, cepat, dan tepat dalam pengembangan sektor pariwisata. Bersama Solok Super Team (SST), kami mengundang investor dan mempermudah proses perizinan. Alhamdulillah, semua berjalan sesuai harapan," tambahnya.
Meski demikian, Epyardi menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memaksimalkan pelayanan di sektor pariwisata dan mengintegrasikannya dengan sektor pertanian atau agrowisata.
"Kami tidak puas hanya sampai di sini. Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak. Saat ini, banyak yang mulai melirik Kabupaten Solok. Bahkan ada tagline yang mengatakan 'belum ke Sumatera Barat jika belum ke Kabupaten Solok'," tambahnya.
Selain peningkatan dalam jumlah kunjungan wisatawan, ternyata turut berdampak juga terhadap arus kendaraan yang datang ke Kabupaten Solok.
Akibat ramainya pengunjung yang datang ke Kabupaten Solok, berdampak terhadap kemacetan yang terjadi di sejumlah kawasan khususnya kawasan objek wisata.Seperti halnya jalan dari Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang, kemudian jalan Ombilin menuju Danau Singkarak. Puncaknya adalah saat libur lebaran dan libur sekolah, yang mana terjadi kemacetan di kawasan Sitinjau Lauik hingga Lubuk Selasih.
Salah seorang warga Alahan Panjang, Elnita (39) mengatakan bahwa ia belum pernah menyaksikan kemacetan di kampung halamannya tersebut.
"Dari dari lahir hingga saat sekarang, baru kali ini saya melihat kemacetan di Alahan Panjang ini. Banyak mobil dengan plat yang berasal dari luar Kabupaten dan Provinsi yang memenuhi kawasan ini. Ini sejarah baru yang saya saksikan selama hidup saya di Alahan Panjang ini," ungkapnya.
"Saya berharap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini dapat terus berlanjut. Sebagai warga Alahan Panjang, saya telah menyaksikan yang dulunya banyak lahan tidur, kita telah berubah menjadi kawasan wisata yang banyak dikunjungi oleh orang," pungkasnya.
Editor : Herawati Elnur
