KONGKRIT.COM -Dalam menghadapi dinamika perkembangan zaman, Indonesia turut menerapkan konsep "Merdeka Belajar" sebagai bagian integral dari reformasi pendidikan.
Akan tetapi, muncul pertanyaan fundamental: apakah konsep ini memberikan kebebasan yang sejati atau justru menimbulkan beban?
Dalam artikel ini kita akan mengulas perspektif guru, siswa, dan orangtua terkait dengan konsep Merdeka Belajar sebagai landasan pembangunan suatu bangsa.
1. Perspektif Guru
Dari perspektif guru, Merdeka Belajar membawa tantangan dan peluang sekaligus.
Guru diharapkan menjadi fasilitator pembelajaran yang mendorong siswa untuk mandiri.
Meskipun memberikan ruang kreativitas, beberapa guru mungkin merasa terbebani dengan tuntutan untuk terus meningkatkan metode mengajar.Peningkatan kualifikasi dan pengetahuan guru menjadi fokus utama untuk memastikan kesiapan mereka menghadapi perubahan ini.
2. Perspektif Siswa
Bagi siswa, konsep Merdeka Belajar seharusnya memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat pribadi mereka.
Meskipun demikian, terdapat risiko bahwa beberapa siswa merasa kehilangan arah atau terlalu banyak beban karena harus mengambil inisiatif sendiri.
Oleh karena itu, diperlukan penguatan keterampilan manajemen waktu, penilaian diri, dan kemandirian agar siswa dapat memanfaatkan kebebasan ini dengan optimal.
Editor : FiyumeSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber