KONGKRIT.COM -Bangunan kuno bergaya neo-klasik berdiri anggun di Jalan Braga, Bandung, menyimpan sejarah gemilang sebagai saksi perjalanan dunia hiburan Kota Kembang.
Gedung ini, yang dikenal sebagai De Majestic, kini berfungsi sebagai pusat kesenian dan kebudayaan, menjadi tempat berbagai konser musik, pementasan tari tradisional, dan acara modern lainnya.
Pada tahun 1925, Charles Prosper Wolf Schoemeker merancang gedung ini, awalnya diberi nama Concordia pada zaman kolonial Belanda.
Sebagai pusat hiburan, De Majestic menjadi bioskop pertama di Kota Bandung.
Film pertama yang diputar di sini adalah Loetoeng Kasaroeng, mengukir sejarah sebagai film Indonesia pertama yang tampil di layar bioskop tersebut.
Desain arsitektur De Majestic merupakan perpaduan elegan antara gaya Art Deco dan kolonial.Dengan lengkungan-lengkungan yang megah, hiasan-hiasan artistik, dan atap berbentuk limasan, gedung ini mencerminkan keanggunan arsitektur awal abad ke-20.
Sentuhan Jawa pada atapnya memberikan nuansa harmonis dan perpaduan yang menarik antara lokal dan internasional.
Salah satu daya tarik utama De Majestic adalah kesan kemegahan yang dihasilkan oleh ornamen-ornamen seperti ukiran kayu dan ukiran logam.
Detail kerajinan tangan dari masa lalu terpancar, menunjukkan keelokan gaya klasik yang tetap relevan dalam konteks modern.
Editor : FiyumeSumber : goodnewsfromindonesia.id