KONGKRIT.COM -Rawa Jombor, yang kini dikenal sebagai salah satu tempat wisata di Klaten, Jawa Tengah, memiliki kisah menarik yang menyimpan sejarah panjang.
Lokasi ini dulunya adalah sebuah pemukiman warga dan makam-makam yang sengaja ditenggelamkan oleh Hindia Belanda.
Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id dalam wawancara dengan Sarju, sesepuh warga Desa Krakitan yang dimuat oleh Detik, diceritakan bahwa Rawa Jombor dulunya adalah sebuah kampung pada zaman penjajahan Belanda.
Lokasinya rendah, sehingga sering terendam ketika hujan. Akibatnya, pemerintah kolonial Belanda terpaksa merelokasi tiga dusun, yaitu Jombor, Tawang, dan Tanjungsari, ke tempat yang lebih tinggi.Proses relokasi ini melibatkan pekerjaan tahanan politik, terutama saat pembangunan tanggul rawa pada masa pemberontakan G30S.
Sekitar 1.100 tahanan politik ikut serta dalam membangun tanggul yang pada awalnya memiliki tinggi sekitar 5 meter.
Peran Tahanan Politik dalam Pembangunan Rawa Jombor
Sarju mengingatkan bahwa tahanan politik yang terlibat dalam pembangunan tinggal di rumah-rumah warga sekitar rawa.
Mereka menjalani berbagai pekerjaan, seperti perajin keranjang dan cangkul, sambil bekerja pada proyek pembangunan tanggul.
Setelah tahanan politik dibebaskan, pembangunan dilanjutkan oleh warga, TNI, dan Polri hingga selesai.
Fungsi Strategis Rawa Jombor
Menurut Nandung Setiawan, koordinator operasional Rawa Jombor, rawa ini memiliki keliling sekitar 6-7 kilometer dengan luas sekitar 178 hektare.
Editor : FiyumeSumber : goodnewsfromindonesia.id