"Jangan sampai ilegal soalnya nanti kalau misalkan ketahuan bisa dipulangkan. Walaupun nggak dikejar-kejar kayak di Jepang tapi di sini tuh kalau ilegal nggak dikejar-kejar banget, dicari sampai ketemu. Cuman tetep aja jangan kayak gitu, nggak enak hidup kalian dikejar-kejar jadi gak bebas," katanya.
Sebab, katanya, Australia bukan negara TKI atau bukan negara yang menerima pekerja dari luar seperti di Hongkong, China, Malaysia dan Singapura.
"Semua itu bisa disiasatin kok, kalian tetap bisa datang ke sini mau kerja pakai working holiday visa, student Visa, pakai partner visa atau kalau kalian punya skill bisa mengajukan untuk skill visa. Sebenarnya itu yang paling keren ya," katanya.
Dia menyebutkan, bahawa ada beberapa rekannya yang datang dari Jakarta pakai skill visa karena mereka punya capable, experience dan degree di Indonesia. Kemudian, mengajukan kerja di-mining pertambangan langsung dapat sponsor sekeluarganya.
"Temanku itu di sini langsung dapat tempat tinggal, konsumsi, semuanya dibiayain sama perusahaan. Jadi gajinya utuh. Itu kalau kamu punya skill visa atau enggak sebagai Chef karena juga mudah mendapatkan sponsor atau yang cooking-cooking lah. Pokoknya kalau yang urusan dapur sangat mudah mendapatkan sponsor," katanya.Dia menambahkan, jika dilihat di website pencari kerja di Australia bagi orang yang bekerja sebagai koki mudah untuk mendapatkan sponsor karena di Australia sangat diperlukan untuk tenaga kerja.
"Begitu lagi ke perkebunan, saking gak adanya tenaga kerja banyak buah yang rontok dan gak ada orang yang ngambil buah ini. Jadi Australia ini benua, di sini orang punya perkebunan gede-gede," katanya. (*)
Editor : RC 008Sumber : YouTube Dh Explorer