KONGKRIT.COM -Musim kemarau di Indonesia saat ini menunjukkan ketidakpastian cuaca yang semakin meningkat.
Apakah hujan deras, panas terik, atau kekeringan, kondisi cuaca yang tak menentu ini diakibatkan oleh berbagai faktor, terutama fenomena El Nino yang semakin parah akibat perubahan iklim.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak musim kemarau yang berlangsung hingga akhir Januari 2024, sementara potensi ancaman bencana masih mengintai.
Musim Kemarau yang Panjang
Menurut pakar meteorologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Edvin Aldrian, puncak musim kemarau di Indonesia diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Januari 2024.
Perubahan iklim, khususnya fenomena El Nino, telah membuat musim kemarau semakin panjang, sedangkan musim hujan menjadi lebih singkat.
Hal ini termanifestasi dalam cuaca yang tak menentu, di mana hujan deras bisa diikuti oleh panas terik dalam waktu singkat.Anomali Cuaca dan Perubahan Iklim
Edvin Aldrian juga mengungkapkan adanya anomali cuaca yang masih menandakan bahwa Indonesia masih berada dalam musim kemarau.
Hawa panas yang terus terasa tinggi, dengan suhu mencapai 38-39 derajat Celsius, merupakan dampak dari El Nino yang meningkatkan suhu air laut di Samudra Pasifik.
Fenomena ini tidak hanya membuat curah hujan berkurang tetapi juga memperpanjang musim kemarau.
Ancaman Bencana
Meskipun musim kemarau memberikan gambaran bahwa cuaca cenderung kering, namun ada ancama bencana yang mengintai.
Editor : FiyumeSumber : goodnewsfromindonesia.id