Pemain kolintang memegang mallet dengan cara menggenggam di antara jari-jari.
Tangan kiri memegang mallet nomor 1, sementara tangan kanan memegang mallet nomor 2 dan 3.
Posisi tangan kiri diletakkan di atas bak kolintang, dengan mallet nomor 1 di antara jari-jarinya.
Tangan kanan diletakkan di atas bak kolintang, dengan mallet nomor 2 dan 3 di antara jari-jarinya.
Untuk menghasilkan nada yang dinamis, pemain dapat memukul bilah-bilah kayu dengan kekuatan yang berbeda-beda.
Pukulan kuat akan menghasilkan nada keras, sedangkan pukulan lemah akan menghasilkan nada lembut.
Selain itu, pemain dapat menggunakan teknik-teknik tertentu untuk menghasilkan berbagai macam suara,seperti suara yang bergema, suara yang melengking, atau suara yang lembut.
Dengan keunikan dan sejarahnya, kolintang menjadi representasi kekayaan budaya Sulawesi Utara.
Alunan indahnya mengiringi berbagai acara dan merayakan kearifan lokal.
Editor : FiyumeSumber : goodnewsfromindonesia.id