Sebelum masyarakat mengenal tenun, kain dari kulit kayu digunakan sebagai pelindung tubuh.
Proses ini telah berlangsung sejak masa prasejarah dan menjadi bagian dari keterampilan nenek moyang.
Pembuatan kain kulit kayu menyebar di seluruh Nusantara, mencakup berbagai wilayah seperti Nias, Jawa Tengah, Bali, Halmahera-Maluku Utara, Papua,
Kalimantan, dan Sulawesi.
4. Penggunaan Kain Kulit Kayu di Berbagai Daerah
Menariknya, penggunaan kain kulit kayu bervariasi di setiap daerah.
Misalnya, di Jawa dan Bali, kain ini tidak hanya digunakan sebagai pakaian, tetapi juga dijadikan bahan untuk wayang beber dan lukisan figur mitos, legenda, serta cerita wayang.
Dalam masa awal, kain kulit kayu bahkan digunakan dengan cara melilitkan ke tubuh atau menyediakan lubang di bagian tengah untuk kepala.5. Tantangan dan Kelangsungan Tradisi
Judi Achjadi menyebutkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan bahan tekstil menggeser popularitas kain kulit kayu.
Meskipun produksi kain ini sempat terhenti pada masa penjajahan Jepang, tradisi pembuatannya masih hidup di masyarakat Sulawesi Tengah untuk digunakan dalam upacara adat.
Namun, kain kulit kayu menjadi langka, lebih banyak dijual kepada kolektor, dan memicu kekhawatiran terhadap kelangsungan tradisi.
Editor : FiyumeSumber : goodnewsfromindonesia.id