sementara bentuk berlekuk digunakan untuk menangkis serangan lawan.
Pada masa kini, perbedaan ini lebih sering dilihat dari sudut estetika, memunculkan pertanyaan apakah lebih suka dengan bentuk lurus atau berlekuk.
6. Memiliki Nilai Estetika Menurut UNESCO
Pengakuan UNESCO terhadap keris sebagai Warisan Budaya Dunia Non Bendawi Manusia sejak tahun 2005 menunjukkan penghargaan terhadap keunggulan estetika keris Indonesia.
Dengan mengakomodasi unsur-unsur seperti dhapur, pamor, dan tangguh, keris menjadi lambang seni tinggi yang diakui secara internasional.
7. Keris Dapat Berdiri Tegak
Beberapa keris 'sepuh' dapat berdiri tegak, menunjukkan kehebatan desain arsitektur keris.
Hanya keris-kris tertentu, seperti yang berasal dari Mataram, Majapahit, Tuban, dan Kediri, yang memiliki kemampuan ini.
Teknik khusus diperlukan untuk mendirikannya tanpa merusak keris, menambahkan elemen keanggunan dalam warisan seni ini.8. Selalu Berpasangan Dengan Sarung Keris
Seperti sepatu dan kakinya, keris tidak dapat lepas dari sarungnya.
Warangka atau sarung keris bukan hanya melindungi keris tetapi juga mencerminkan status sosial pemiliknya.
Dengan dua bentuk utama, warangka ladrang untuk acara resmi dan warangka gayaman untuk penggunaan sehari-hari,
Editor : FiyumeSumber : brainberries.co.id