KONGKRIT.COM - Di tengah gemerlap modernitas Jakarta, tersembunyi keindahan dan makna dalam seni tradisional yang kurang terdengar, yakni Rebana Biang dan Rebana Gedigdug.
Walaupun mungkin terdengar asing, keduanya memiliki sejarah yang menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu.
Ayo kita ikuti perjalanan menarik ini, yang belakangan menjadi perhatian dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2023 Menuju Refleksi 2024 Gemilang.
Menyelusuri Akar Budaya Betawi, etnis yang sudah lama menetap di Sunda Kalapa (kini Jakarta), memiliki sejarah yang kaya.Namun, sebagian pengetahuan sejarah leluhur sering terputus di generasi-generasi terkini.
Dilnasir dari Tulisan Achmad Surya dalam Goodnewsformindonesia.com menurut Tahyudin Aditya, Sekjen Bamus Betawi, dalam Diskusi "Mengenal Jejak Rebana di Tanah Betawi," menegaskan bahwa generasi Betawi perlu menjaga keberlanjutan sejarah dan budaya mereka.
Asal-usul Nama "Rebana"
Muhamad Rido turut menjelaskan bahwa "Rebana" berasal dari kata Arab "Robbana," yang berarti "Ya Tuhan Kami."
Namun, yang menarik adalah asal katanya dari bahasa Portugis.
Kisah ini mencerminkan bagaimana kata asing dapat bersatu dalam budaya lokal, menciptakan kekayaan linguistik yang unik.
Bentuk Sederhana
Abdul Aziz dan Baba Markasanih membuka jendela ke masa lalu, menggambarkan bentuk sederhana Rebana Biang pada zaman dahulu.
Editor : FiyumeSumber : goodnewsfromindonesia.id