tetapi juga membangun infrastruktur penting untuk kepentingan umum.
Kisah kepeduliannya terhadap berbagai agama tercermin dalam sumbangannya untuk pembangunan Masjid Raya Medan.
Setengah abad sebelumnya, ketika Medan menjadi melting pot suku bangsa, Tjong A Fie mampu menjalin
hubungan baik dengan pemimpin Kesultanan Deli, Sultan Makmun Al Rasyid.
Warisan Tjong A Fie tidak hanya terdapat dalam kesuksesan bisnisnya, tetapi juga dalam jejak kebaikan yang ia tinggalkan di seluruh kota Medan.
Rumah Tjong A Fie di Jalan Ahmad Yani bukan hanya sebagai tempat bersejarah,
tetapi juga sebagai saksi bisu kebaikan dan kepedulian dermawan ini terhadap masyarakatnya.Meskipun beliau tutup usia pada 4 Februari 1921, warisan kebaikannya masih hidup.
Dari rumah sakit hingga sekolah, dari masjid hingga gereja, Tjong A Fie membangun fondasi keberlanjutan kebaikan di Medan.
Keterlibatannya dalam proyek-proyek kemanusiaan dan keberagaman menjadikannya bukan hanya pengusaha terkemuka tetapi juga pahlawan bagi banyak orang.
Editor : FiyumeSumber : goodnewsfromindonesia.id
